DEPOK - Dalam rangka menerapkan kurikulum 2013,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjuk sejumlah
guru yang akan dilatih untuk implementasi kurikulum baru tersebut.
Mereka yang nantinya akan melaksanakan kurikulum di tingkat satuan
pendidikan.
Hal tersebut menjadi salah satu topik yang dibahas
dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2013. "Para guru
yang akan menjalankan kurikulum ini dipastikan dilatih," ujar Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan
Musliar Kasim dalam diskusi sidang komisi 1 pada RNPK di Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan (Pusbangtendik), Bojongsari, Depok,
kemarin sore.
Dia menyebutkan, untuk jenjang SD, para guru yang
akan dilatih adalah kepala sekolah, guru kelas satu, guru kelas empat,
guru agama, dan guru pendidikan jasmani di masing-masing sekolah yang
sudah terpilih. "Guru inilah yang akan melaksanakan kurikulum di tingkat
satuan pendidikan itu," jelasnya.
Sementara itu, di tingkat SMP,
para guru yang akan mendapat pelatihan kurikulum 2013 adalah kepala
sekolah, guru agama, guru pendidikan jasmani, guru seni budaya, guru
IPA, guru IPS, guru bahasa Inggris, guru bahasa Indonesia, guru PPKN,
guru Matematika, dan guru prakarya. "Mata pelajaran di SMP
disederhanakan menjadi 10. Guru yang akan dilatih 11 orang untuk kelas
tujuh," ungkap Musliar.
Khusus untuk pelajaran IPS, lanjutnya,
sekolah harus memilih salah satu guru dari mata pelajaran pokok, yakni
guru sejarah, ekonomi, atau geografi. Demikian pula dengan mata
pelajaran IPA, yakni memilih antara guru fisika, kimia, atau biologi.
Musliar
menambahkan, selain guru, pengawas juga akan diberikan pelatihan. Bagi
guru yang tidak hanya mengajar di kelas tujuh tapi juga kelas delapan
dan sembilan, harus memprioritaskan mengajar di kelas tujuh terlebih
dulu.
"Sepanjang sudah semua kelas tujuh diajarnya, kalau masih
belum cukup mengajar silakan mengajar di kelas delapan. Tapi, materi
yang akan diajarkan di kelas tujuh harus didapatkan oleh murid melalui
guru yang sudah dilatih itu," tutur Musliar.